Kencang Tapi Irit
Pemasangan peranti VNT dan intercooler membuat
akselerasi SUV berbobot 1,8 ton itu terasa enteng. Dipacu pada jalan
lurus Tol Purbaleunyi, torsi Fortuner VNT transmisi otomatik sudah
didapat pada rpm 1.800-2.000. Menyalip kendaraan lain pun tak perlu
"ngoyo", cukup dengan menginjak sedikit pedal gas lebih dalam, atau
memindahkan tuas transmsi dari “D” ke "3".
Hal yang sama juga bisa dirasakan pada jalanan menanjak dengan sudut
kemiringan mencapai 45 derajat. Tenaganya terus menyembur meski diisi
empat orang plus barang bawaan di bagasi. Aktivitas yang dilakukan di
daerah pegunungan pun lebih menyenangkan.
"Kendala yang banyak dikeluhkan konsumen pada Fortuner lama adalah
lemahnya tenaga di putaran bawah. Dengan VNT yang sanggup menyuplai
tenaga lewat dinamisnya gerakan nozzle (lubang/ sirip) untuk
menghembuskan udara ke turbin, di rpm rendah tenaga sudah besar," ujar
Iwan Abdurahman, Head of Technical Support Department TAM.
Limbung
Hukum fisika tak dapat dihindari. Dengan postur besar dan tinggi,
ditambah sekarang tenaganya cukup besar, sedikit ekstra hati-hati dalam
bermanuver. Hal itu bisa diatasi dengan pengendalian yang cermat.
Untuk varian TRD Sportivo, potensi limbung lebih sedikit karena sudah
mengadopsi sokbreker yang lebih keras. Antisipasi kecenderungan oversteer akan lebih mudah dilakukan. Meski demikian, ayunannya di jalan rata dan bergelombang masih dalam taraf wajar.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, TAM membuat Toyota Grand New Fortuner lebih valuable. Hanya dengan menambah Rp 10 juta dari versi sebelumnya, konsumen sudah bisa menikmati kenyamanan SUV tanpa kehabisan tenaga.
Sebagai urban SUV, Fortuner VNT lebih siap melangkah. Untuk dipakai di
perkotaan oke, berpetualang atau mencari pengalaman lebih ekstrim pun ready.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar