Selasa, 23 Oktober 2012

TIPS mengganti knalpot racing mobil

Sebagai saluran pembuangan gas sisa pembakaran atau knalpot juga memiliki pengaruh terhadap tenaga mesin. Lantaran itulah, komponen mobil ini memiliki arti penting.

Bahkan, begitu pentingnya tak sedikit pemilik mobil yang berusaha menggantinya dengan knalpot hasil kreasi bengkel atau produsen knalpot. Hanya, tak sedikit pula yang merasa kecewa. Pasalnya setelah knalpot diganti tenaga mobil bukan semakin tokcer justeru sebaliknya, menjadi loyo.

Knalpot yang berdesain bagus akan memberikan tekanan balik yang tepat. Walhasil, proses pembakaran di ruang bakar mesin akan mendapatkan asupan udara yang terus menerus dalam jumlah optimal. Hasilnya, tenaga yang dihasilkan makin sempurna.

Lantas apa yang harus diperhatikan sebelum mengganti knalpot agar tenaga besar tetapi tidak boros bahan bakar? Berikut tips-nya :

1. Pilih ukuran yang ideal
Diameter pipa sangat berpengaruh terhadap gas buang yang terdorong. Oleh karena itu, memilih ukuran pipa haruslah sesuai, perhitungan kombinasi antara letak mesin, intake manifold, karburator atau tempat masuknya bahan bakar harus diperhitungkan dengan cermat.

Jangan lupa untuk menyesuaikan header, resonator, serta muffler dengan ukuran pipa tersebut. Sebisa mungkin pilihlah pipa dengan lekukan yang baik dan bulat agar sisa gas buang dapat mengalir lancar. Tetapi bukan bebas mengalir atau freeflow tanpa halangan.

2. Pastikan konfigurasi header dan desain pipa
Header adalah saluran buang gas hasil sisa pembakaran dari blok mesin. Pada mobil bermesin empat silinder header berjumlah empat dan mesin enam silinder enam buah.

Konfigurasi header umumnya 4-2-1 atau 4- 1. Artinya gas buang dari blok mesin disalurkan ke empat saluran, kemudian dua saluran, dan bermuara ke satu saluran.

Sedangkan 4 1, berarti gas sisa pembakaran disalurkan ke empat saluran dan langsung bermuara ke satu saluran.

Bila Anda ingin mengganti knalpot bawaan pabrik dengan knalpot produk produsen lain. Pastikan, konfigurasi dan desain lubang dan lekukan pipa benar-benar tepat.

Sehingga selain tidak menyebabkan mobil boros bahan bakar, juga mendongkrak tenaga.

Pasalnya, semakin lancar gas hasil pembakaran terbuang maka tenaga akan semakin besar. Begitu pun sebaliknya. Bila tepat tenaga bisa meningkat 5 - 10 persen dari tenaga awal.

3. Sesuaikan dengan jenis transmisi mobil
Bila mobil Anda menggunakan transmisi manual maka perhatikan beberapa hal secara teliti mulai dari header, resonator, hingga muffler. Pastikan ukuran, sambungan, serta desain komponen itu tepat.

Sebab, pada mobil transmisi manual, setipa kali ganti posisi gigi dan pedal gas diinjak pada saat itu pula semburan gas dari blok mesin meningkat. Aliran gas itulah membutuhkan pengelolaan yang tepat agar memberi efek tekanan balik ke ruang bakar secara tepat sekaligus terbuang secara teratur.

Sedangkan bila mobil Anda bertransmisi otomatis, persyaratannya cukup sederhana. Cukup mengganti header berkonfigurasi 4-2-1 dengan desain yang tepat plus diameter pipa yang tidak terlalu besar.

Sebab, bila diameter pipa terlalu besar sama halnya dengan knalpot free flow. Untuk mobil transmisi otomatis, knalpot jenis ini justeru membuat semakin boros.

Maka dari itu gan knalpot yang ane jual ini sudah dihitung sama produsennya mulai dari inletnya sampai corongnya sehingga tidak menyebabkan tenaga mobil menjadi loyo baik RPM atas maupun RPM bawah dan cocok untuk mobil bertransmisi manual maupun matic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar